Model
pembelajaran merupakan langkah awal yang harus direncanakan di dalam proses
belajar mengajar secara keseluruhan. Adapun jenis-jenis model pembelajaran
menurut Agus Suprijono (2009) dapat dibagi menjadi:
1)
Model Pembelajaran Berbasis Langsung (Direct
Instruktion)
Pembelajaran
langsung atau direct instruction dikenal dengan active teaching yang
mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi
pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung kapeda
seluruh kelas. Pembelajaran langsung dirancang untuk penguasaan pengetahuan procedural,
pengetahuan deklaratif (pengetahuan faktual) serta berbagai ketrampilan. Dalam
pembelajaran langsung, guru menstrukturisasikan lingkungan belajarnya dengan
ketat, memperkenalkan fokus akademis, dan berharap peserta didik menjadi
pengamat, pendengar, dan praktisipan yang tekun.
2)
Model Pembelajaran Cooperative (Cooperative
Learning)
Pembelajaran
cooperative dapat diartikan belajar bersamasama, saling membantu antara
satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam
kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.
Keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota
kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok. Pembelajaran cooperative
merupakan serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk member dorongan
keadaan peserta didik agar bekerja sama selama berlangsungnya proses pembelajaran.
3)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model
pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkan konsep oleh Jerome
Bruner. Konsep tersebut adalah belajar penemuan atau discovery learning, yakni
pembelajaran yang menekankan pada aktivitas penyelidikan. Proses belajar penemuan
meliputi proses informasi, transformasi dan evaluasi. Pada tahap informasi,
peserta didik memperoleh informasi mengenai materi yang dipelajari dan
memberikan respon. Pada tahap transformasi peserta didik melakukan
identifikasi, analisis, mengubah, mentransformasikan informasi yang diperoleh.
Pada tahap evaluasi peserta didik menilai sendiri informasi yang telah ditransformasikan
dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
4) Model
Pembelajaran Kontekstual (Constextual Teaching And Learning)
Constextual
teaching and learning atau biasa disebut pembelajaran
kontekstual merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan daengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual merupakan
suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami
makna yang ada pada bahan ajar, menghubungkan pelajaran dalam konteks kehidupan
sehari-harinya dengan konteks kehidupan pribadi, sosial dan kultural.
No comments:
Post a Comment