1. Metode Ceramah
Metode ini merupakan metode paling kuno, artinya sejak
proses pembelajaran diselenggarakan, metode ceramah merupakan metode yang
pertama kali diterapkan oleh para guru. Dalam metode ini, guru menyelenggarakan
proses pembelajaran secara lisan, artinya guru menjelaskan secara lisan materi
yang harus dipelajari Oleh anak didik.Untuk saat sekarang, metode ini kurang
pas sebab orientasi pembelajaran sekarang berpusat kepada anak didik, dan guru
hanyalah sebagai fasilitator pendidikan.
2. Metode Demonstrasi
Pembelajaran ini khusus untuk materi yang memerlukan
peragaan media atau eksperimen. Langkahnya adalah: informasi kompetensi, sajian
gambaran umum materi bahan ajar, membagi tugas pembahasan materi untuk tiap
kelompok, menunjuk siswa atau kelompok untuk mendemonstrasikan bagiannya,
dikusi kelas, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.
3. Metode Debat
Debat adalah pembalajaran dengan sisntaks: siswa
menjadi 2 kelompok kemudian duduk berhadapan, siswa membaca materi bahan ajar
untuk dicermati oleh masing-masing kelompok, sajian presentasi hasil bacaan
oleh perwakilan salah satu kelompok kemudian ditanggapi oleh kelompok lainnya
begitu seterusnya secara bergantian, guru membimbing membuat kesimpulan dan
menambahkannya biola perlu.
4. STAD (Student Teams Achievement
Division)
STAD adalah salah satu pembelajaran koperatif dengan
sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan bahan
belajar-LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi kelompok sehingga
terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa
atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward.
5. NHT (Numbered Head Together)
NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran koperatif
dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki
nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap kelompok sama
tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiap siswa dengan
nomor sama mendapat tugas yang sama) kemudian bekerja kelompok, presentasi
kelompok dengan nomor siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga
terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa,
umumkan hasil kuis dan beri reward.
6. Jigsaw
pembelajaran ini termasuk pembelajaran koperatif
dengan sintaks seperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar, buat
kelompok heterogen, berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian
sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok bertugas
membahas bagian tertentu, tiap kelompok bahan belajar sama, buat kelompok ahli
sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi,
kembali ke kelompok asal, pelaksanaan tutorial pada kelompok asal oleh anggota
kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.
7. Problem Terbuka
Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya
pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara
(flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab, fluency).
Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas,
kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan
sosialisasi. Siswa dituntut untuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara,
atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban, jawaban siswa
beragam. Selanjutnya siswa juga diminta untuk menjelaskan proses mencapai
jawaban tersebut. Dengan demikian model pembelajaran ini lebih mementingkan
proses daripada produk yang akan membentuk pola pikir, keterpasuan,
keterbukaan, dan ragam berpikir.
Sajian masalah haruslah kontekstual kaya makna secara
matematik (gunakan gambar, diagram, table), kembangkan permasalahan sesuai
dengan kemampuan berpikir siswa, kaitkan dengan materi selanjutnya, siapkan
rencana bimibingan (sedikit demi sedikit dilepas mandiri). Sintaknya adalah
menyajikan masalah, pengorganisasian pembelajaran, perhatikan dan catat respon
siswa, bimbingan dan pengarahan, membuat kesimpulan.
8. SAVI
Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan
bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa.
Istilah SAVI sendiri adalah kependekan dari: Somatic yang bermakna gerakan
tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di mana belajar dengan mengalami dan
melakukan; Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melaluui
mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan
penndepat, dan menanggapi; Visualization yang bermakna belajar haruslah
menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan,
membaca, menggunakan media dan alat peraga; dan Intellectualy yang bermakna
bahwa belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) belajar
haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui
bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkonstruksi,
memecahkan masalah, dan menerapkan.
9. TPS (Think Pairs Share)
Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif dengan
sintaks: Guru menyajikan materi klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan
siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku (think-pairs),
presentasi kelompok (share), kuis individual, buat skor perkembangan tiap
siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.
10. GI (Group Investigation)
Model koperatif tipe GI dengan sintaks: Pengarahan,
buat kelompok heterogen dengan orientasi tugas, rencanakan pelaksanaan
investigasi, tiap kelompok menginvestigasi proyek tertentu (bisa di luar kelas,
misal mengukur tinggi pohon, mendata banyak dan jenis kendaraan di dalam
sekolah, jenis dagangan dan keuntungan di kantin sekolah, banyak guru dan staf
sekolah), pengolahan data penyajian data hasil investigasi, presentasi, kuis
individual, buat skor perkembangan siswa, umumkan hasil kuis dan berikan
reward.
No comments:
Post a Comment