Pembelajaran Inquiri - Hardy Math

Thursday, March 8, 2012

Pembelajaran Inquiri

Metode inquiri merupakan suatu teknik atau cara yang di gunakan oleh guru untuk mengajar di depan kelas ataupun dilaboratorium, baik dengan demonstrasi maupun dengan melakukan eksperimen. Metode inquiri mempunyai tujuan umum menolong siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang di butuhkan dengan memberikan pertanyaan yang harus di pecahkan atau di kerjakan oleh siswa.
Di mana jawaban di peroleh dari data demonstrasi atau eksperimen yang dilakukan. Siswa mengolah data dengan melihat buku-buku yang di miliki dan mendiskusikannya dengan teman sehingga jawaban yang diharapkan atas dasar rasa ingin tahu mereka dapat diperoleh.
Latihan inquiri terdiri atas lima tahapan sebagai berikut:
  1.  Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan  diajarkan
  2. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa.
  3. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik.
  4. Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya..
  5. Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan (Mulyasa, 2005:236).

Dari tahapan-tahapan inquiri diatas maka dapat di simpulkan sebagai berikut: Guru menyatakan situasi masalah dan menentukan prosedur inquiri kepada siswa dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS). Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah yang mereka hadapi, kemudian tahap selanjutnya adalah mencari jawaban dari buku-buku yang pernah mereka baca. Guru mengajak siswa merumuskan penjelasannya. Beberapa diantara siswa akan menemui kesulitan dalam menemukan informasi yang mereka peroleh untuk memberikan uraian yang jelas kemudian mereka diskusikan dengan teman dan guru, pada tahap berikut ini siswa diminta untuk menganalisa pola penemuan mereka.
Jadi metode Inquiri adalah : Rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Dimana proses berpikir itu sendiri dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. (Sanjaya. 2006: 194)

Dari  pendapat diatas  dapat  di simpulkan pula bahwa metode inquiri serupa dengan penemuan. Pada kenyataannya memang metode inquiri jarang digunakan dalam pelaksanaannya. Dimana disini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan yang ada didalam dirinya. Tetapi tidak semua individu mempunyai kemampuan yang sama. Ada kemampuannya yang tinggi ada yang rendah, adapula yang cepat dapat menyelesaikan suatu persoalan, dan yang lambat menyelesaikan persoalan. Untuk mengetahui semua ini seorang guru yang ingin mengembangkan sikap inquiri berusaha menyalurkan kegemaran siswa. Siswa diajak melakukan penyelidikan untuk menemukan hubungan-hubungan yang ada tidak disadari oleh siswa itu. Guru tidak menjawab langsung pertanyaan yang siswa ajukan, akan tetapi membimbing mereka untuk menemukan jawaban atas pertanyaan sendiri. Di usahakan agar setiap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terjawab. Selanjutnya guru berorientasi inquiri membimbing siswanya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang baik. Dengan bertanya guru menolong siswanya dalam menggunakan pemikirannya.
Agar teknik ini dapat dilaksanakan dengan baik memerlukan kondisi-kondisi sebagai berikut salah satunya adalah guru berperan untuk:
  1. Menstimulir dan menantang siswa untuk berfikir.
  2. Memberikan fleksibilitas atau kebebasan untuk berinisiatif dan bertindak.
  3. Memberikan dukungan untuk ”inquiri.”
  4. Menentukan diagnosa kesulitan-kesulitan siswa dan membatu mengatasinya.
  5. Mengidentifikasi dan Menggunakan ”teach able moment” sebaik-baiknya  
( Roestiyah. 2008: 79)


Dari teknik diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa  metode inquiri  merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru mengajar didepan kelas. Adapun pelaksanaanya adalah guru memberi tugas meneliti suatu masalah kekelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersususn baik yang pada intinya adalah menolong siswa mengembangkan intelektual dan keterampilan yang dibutuhkan dengan memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka. Hal ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Teknik inquiry ini memiliki keunggulan yaitu :
Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik.
  1. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
  2. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.
  3. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.
  4. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
  5. Situasi pembelajaran lebih menggairahkan.
  6. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
  7. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
  8. Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional.
  9. Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
(Roestiyah. 2001: 75)

Dari beberapa kebaikan dari metode tersebut diatas penulis dapat mengambil kesimpulan dalam proses pembelajaran Guru menggunakan teknik bila mempunyai tujuan agar siswa terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah itu. Mencari sumber sendiri, dan mereka belajar bersama dalam kelompoknya. Diharapkan siswa juga mampu mengemukakan pendapatnya dan merumuskan kesimpulan nantinya. Juga mereka diharapkan dapat berdebat, menyanggah dan mempertahankan pendapatnya. Inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, seperti merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan. Pada metode inquiry dapat ditumbuhkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya. Akhirnya dapat mencapai kesimpulan yang disetujui bersama. Bila siswa melakukan semua kegiatan di atas berarti siswa sedang melakukan inquiry.

No comments:

Post a Comment