Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sebagai Wadah Peningkatan Kualitas Guru - Hardy Math

Sunday, August 12, 2018

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sebagai Wadah Peningkatan Kualitas Guru

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sebagai Wadah Peningkatan Kualitas Guru
Gedung Sekolah SMP Mu Ahmad Dahlan Metro
Sebagai jabatan profesi, guru harus mempunyai wadah untuk menyatukan gerak langkah dan mengendalikan keseluruhan profesi. Dalam hal ini organisasi profesi sangat berperan penting dalam meningkatkan kesadaran, mutu, sikap, dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan guru. Seperti yang dijelaskan dalam UU No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dalam pasal 41 dijelaskan bahwa guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen yang bertujuan untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam pasal ini dijelaskan juga tentang guru wajib menjadi anggota organisasi tersebut.


Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) merupakan suatu forum atau wadah profesional guru mata pelajaran yang berada pada suatu wilayah. Ruang lingkupnya meliputi guru mata pelajaran pada SMP, SMA dan SMK Negeri dan Swasta, baik yang berstatus PNS maupun swasta. Prinsip kerjanya adalah cerminan kegiatan "dari, oleh, dan untuk guru" dari semua sekolah. Atas dasar ini, maka MGMP merupakan organisasi nonstruktural yang bersifat mandiri, berasaskan kekeluargaan, dan tidak mempunyai hubungan hirarkis dengan lembaga lain.

Adapun tujuan diselenggarakanya MGMP diantaranya adalah;
  • Untuk memotivasi guru guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam merncanakan,melaksanakan, dan membuat evaluasi program pembelajaran dalam rangka meningkatkan keyakinan diri sebagai guru profesional;
  • Untuk meningkatkan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan;
  • Untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan mencari solusi alternatif pemecahanya sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing guru, kondisi sekolah, dan lingkunganya;
  • Untuk membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan kurikulum, metodologi, dan sistem pengujian yang sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan;
  • Untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil lokakarya, simposium, seminar, diklat, classroom action research, referensi, dan lain-lain kegiatan profesional yang di bahas bersama-sama.

Banyak manfaat dari organisasi profesi seperti MGMP bagi seorang guru, namun hal ini belum begitu disadari oleh beberapa guru dan satuan pendidikan. Beberapa guru masih menganggap bahwa kegiatan MGMP tidak begitu penting bagi mereka. Dari hasil observasi di beberapa sekolah saya melihat bahwa 70% guru dibeberapa sekolah tidak aktif dalam kegiatan MGMP. Beberapa kendala yang sering sekali di jumpai mengapa MGMP dianggap kurang begitu diminati oleh guru, walaupun sebenarnya MGMP adalah salah satu wadah pengembangan professional seorang guru.

Pertama, beberapa guru menganggap kegiatan ini hanya bersifat seremonial, kegiatan kumpul-kumpul biasa dan kegiatan yang tidak bermakna apa-apa. Padahal seperti yang sudah dijelaskan diatas tentang tujuan MGMP yang mengatakan bahwa sebenarnya kegiatan MGMP adalah wadah dimana guru dapat berdiskusi bertukar pikiran, bertukar ilmu, sharing masalah pembelajaran, saling transfer informasi berkaitan tentang pendidikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru dan masih banyak lagi hal yang bisa didapatkan guru dalam MGMP. Selain itu beberapa pelatihan yang diadakan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) mengsyaratkan guru yang akan mengikuti pelatihan harus aktif dalam kegiatan MGMP. Hal ini dilakukan agar ilmu yang didapatkan guru dalam pelatihan yang diikuti dapat langsung di transfer kepada guru lain melalui MGMP.

Kedua, satuan pendidikan dimana guru mengajar tidak mengizinkan guru untuk mengikuti MGMP. Masih adakah yang seperti itu, jawabannya masih. Kendala utama terletak dimana kegiatan MGMP dilaksanakan bersamaan dengan hari mengajar guru. Dan ini yang membuat guru tidak bisa mengikuti kegiatan MGMP. Namun hal ini sebenarnya bukan masalah yang riskan. Pengurus MGMP bisa membuat jadwal pertemuan MGMP secara teratur contoh kegiatan MGMP Matematika SMA di Kabupaten Lampung Timur diadakan setiap bulan pada minggu pertama hari kamis. Maka satuan pendidikan yang bertindak sebagai pengatur jadwal KBM di sekolah mengatur agar tidak ada KBM mata pelajaran matematika pada hari kamis. Sehingga diharapkan guru mata pelajaran matematika dapat hadir dan mengikuti kegiatan MGMP setiap bulannya.

Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 20 ayat (b) menyatakan bahwa “dalam rangka melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni”, dapat disimpulkan bahwa guru diberikan kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan melalui beberapa cara, salah satunya yaitu dengan organisasi profesi kependidikan. Salah satunya yaitu MGMP yang memiliki peran besar untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja guru dalam proses pembelajaran di sekolah.

Bercermin dari hal diatas maka satuan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah harusnya sadar dan paham bahwa begitu pentingnya pengembangan kompetensi seorang guru sebagai wujud pengembangan keprofesionalan guru di satuan pendidikannya. Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 20 ayat (b) maka satuan pendidikan harus sepenuhnya mendukung pengembangan kompetensi guru melalui wadah MGMP.

Kemudian sudah selayaknya sebagai guru, kita sadar bahwa pengembangan keilmuan begitu penting. Guru sebagai pembelajar ilmu harus selalu mengembangkan kemampuannya, guru harus terus belajar. Guru yang ideal yang terus belajar, mengembangkan diri selalu memperbaharui kemampuannya dan secara berkelanjutan terus berkembang. Dan MGMP dapat dijadikan sebagai salah satu wadah pengembangan kemampuan bagi guru.

No comments:

Post a Comment