Misteri Kejeniusan
Kejeniusan adalah berpikir dalam cara yang belum
pernah dilakukan orang. Meski tampaknya di dunia ini tidak ada yang baru, banyak sekali
sebetulnya yang belum ditemukan, diciptakan, digali, atau diperdalam
orang.
Neuropsikolog Howard Gardner menunjukkan jenis dan sisi kejeniusan bervariasi
sebagaimana bentuk -bentuk kecerdasan pun
bervariasi. Saya tidak akan membicarakan jenis dan bentuk kejeniusan, tetapi saya
akan mengartikan kejeniusan sebagai tingkat tertinggi dalam pemikiran atau prestasi
luar biasa. Akan tetapi, dijelaskan atau didefinisikan seilmiah apa pun, kejeniusan
tetap semisterius alam semesta ini.
Orang jenius mampu melihat sesuatu yang luput dari
penglihatan orang lain. Mereka melihat kemungkinan di antara ketidakmungkinan
Banyak orang jenius mampu menyederhanakan hal yang rumit, memahami yang tak terpahami, memahami secara
lengkap sementara orang lain hanya sebagian. Mampu meninjau ide lama menemukan
sesuatu yang baru. Mampu meracik ulang Informasi dalam
cara baru dan segar. Menciptakan dan mengadaptasi konsep. Mengoptimalkan pengetahuan
dan pengalaman.
Seorang jenius, dengan intuisinya mampu melihat
apa yang ada di balik sesuatu. Jenius ilmu pasti dan matematika mampu
memperlihatkan fakta alam yangtidak kasat mata, seperti cahaya, gravitasi listrik, dan
fenomena lainnya. Jenius di bidang musik, sastra, dan komedi mampu menguasai hal
yang sepertinya abstrak dan tak terjangkau kebanyakan orang-hal-hal seperti cara
orang belajar, berpikir, merasa dan berkomunikasi.
Lebih jauh lagi, orang jenius mampu mencapai
penemuan ini hanya dalam sepersekian waktu yang biasa dibutuhkan orang untulk
memahami hal baru. Kunci
kecepatan mereka yang luar biasa ini adalah kemampuan menangkap intisari dari hal-hal yang mereka tangkap dan sentuh. Untuk melakukan ini,
intuisi dan pengetahuan pribadi menjadi andalan mereka.
Orang yang jenius bukan saja mampu menangkap paket dalam kecepatan
tinggi. Mereka juga mampu menjabarkan serta memakai isi paket-paket ini dalam cara baru
dan secara produktif.
Seorang jenius yang saya ingat, yang metode kerjanya
jelas menggambarkan aksi pemahaman dan kontak dengan informasi adalah Ramon y
Cajal, pemenang Nobel bidang fisiologi. Cajal adalah salah seorang ahli
neuroanatomi terbaik di abad ini. Dia "mengenal" anatomi otak manusia seperti Babe Ruth
"mengenal" bisbol.
Bagi Ruth, bola dan lapangan bisbol adalah seperti
lengan dan kakinya sendiri. Bagi Cajal, bidang neuroanatomi sudah seperti
perpanjangan dirinya. Sarannyakepada mahasiswa, "Lupakan diri kalian saat
mengamati dan berubahlah menjadi objek
yang diamati." Bagi Cajal sendiri, ini berarti
menjelma menjadi sel saraf dan membayangkan dunia saraf dengan hidup di dalam dunia
tersebut. Dengan mengalami sendiri sistem, dia dapat berada sedekat mungkin dengan
pemahaman akan cara kerja sistem tersebut. Terjadi koneksi! Strategi ini membantunya
memahami cara hubungan
saraf-saraf tertentu dengan saraf lain dan cara kemungkinan-kemungkinan Komunikasi di
antara saraf-saraf tersebut.
Tidak Perlu Jadi Orang Jenius untuk dapat berfikir Jenius
Ketika membaca judul buku ini, atau penjelasan di
awal mengenai orang jenius, mungkin Anda berpikir, "Wah, saya? Saya bukan orang
jenius. Bagaimana bisa berpikir jenius jika kita bukan orang yang jenius?"
Kita diajarkan bahwa orang jenius adalah
seseorang yang mampu berpikir mendalam dan orisinal, seorang pemikir ulung yang
pikirannya luas, seperti Plato, Aristoteles, atau Leonardo da Vinci. Kita tidak diajari
bahwa di luar para jenius ternama ini, terdapat banyak orang jenius dalam kehidupan
sehari-hari. Mereka bukan raksasa-raksasa mental. Mereka bukan pula pahlawan
intelektual. Teori dan temuan mereka tidak mengubah peradaban manusia. Akan
tetapi, mereka semua telah mengalami peningkatan berpikir yang luar biasa, biasanya
dalam bidang-bidang yang amat terapan. Jenius-jenius seperti inilah yang ada di
balik penemuan kertas, resleting staples, paku, baja, kaca, semen, mata uang, dan
barang-barang yang tampak sederhana", tetapi berguna. Kita perlu belajar dari
orang-orang ini sama banyakn dengan kita belajar dari tokoh-tokoh legendaris pembentuk stratosfer sejarah. Dari penggunaan perkakas batu tahun 2.000.000
SM hingga ensiklopedia beranimasi dalam bentuk CD-ROM banyaknya ciptaan ini
menunjukkan kejeniusan pribadi dan kolektif manusia.
Kita semua pernah mengalami menjadi jenius dalam sesaat. Kita
pernah terpikirsesuatu yang belum pernah kita pikirkan, kita pernah berpikir
dalam cara yang belum pernah kita lakukan, terutama waktu kita kanak-kanak. Kita menemukan cara berjalan dan berbicara.
Dalam temuan pribadi ini terdapat aspek jenius karena kita dituntut untuk
menghubungkan informasi yang semula tampak tidak berkaitan. Kita jadi tahu bahwa
ranjang, kursi, meja, dan pancuran mandi, rupa dan fungsinya masing-masing
berbeda, tetapi dalam pikiran kita, sewaktu balita waktu itu, kita mampu menempatkan
simbol-simbol ini bersama sama dalam sebuah konsep rumah.
Jadi sebetulnya, sewaktu kecil, kita mempraktikkan
apa yang oleh Leonardo da Vinci disebut dengan istilah "melihat kreatif".
Inilah kunci dari daya dan visi kreatif Leonardo-istilah Latin saper vedere yang berarti
"memahami cara melihat Leonardo yakin bahwa siapa pun, asalkan imajinatif,
akan dapat belajar melihat dan dalam kata-kata beliau sendiri, "berurusan dengan saripati
terdalam" dari sesuatu yang dilihat dan dialami. Bagi Leonardo, saper vedere adalah
cara untuk menemukan dan menciptakan hal-hal baru.
Dalam bukunya, Human, All Too Human, filsuf Jerman,
Friedrich Nietzsche melukiskan pembentukan seorang jenius secara sederhana,
tetapi berarti: "Seseorang yang betul-betul tersesat di tengah hutan, namun
berusaha keluar dengan kekuatan luar biasa ke arah mana pun, kadang akan menemukan
jalan baru yang tidak diketahui sebelumnya: beginilah cara kemunculan seorang
jenius, yang lalu dipuji karena keorisinalan mereka."
Cara untuk berpikir seperti orang jenius
Anda dapat belajar memanfaatkan kejeniusan
milik sendiri, memanggil dayakreativitas kapan saja Anda mau. Anda dapat belajar
berpikir jenius melalui proses yang saya sebut "bermetaforma". Bermetaforma
dilakukan oleh orang jenius dan juga Anda-setelah Anda menemukan cara diri Anda
berkarya, mencipta, dan berkomunikasi.
Istilah "metaforma" diambil dari kata Yunani meta
(melebihi) dan phora (pemindahan). Metaforma merujuk pada kegiatan
mengubah sesuatu dari keadaan materi dan makna yang satu ke yang lain.
Metaforma dimulai dengan memindahkan arti dan asosiasi baru dari satu objek atau
gagasan ke yang lain.
Keadaan Pikiran kita sering beku seperti rusa yang disorot lampu
mobil saat menemukan suatu kata yang baru dan tidak biasa. Metaforma bukan hanya
kata baru untuk melukiskarn berpikir, melainkan juga cara berpikir dan mencipta yang
lebih mendalam. Meski demikian, metaforma itu setua pikiranmanusia dan tanda-tanda mula
kejeniusan, jutaan tahun
silam.
Bayangkan metaforma sebagai kata yang benar-benar
memiliki tujuan dan kegunaan. Kata ini mungkin akan Anda pakai sepanjang sisa
masa hidup setelah Anda Memahami betapa pentingnya kata ini dalam segala hal yang kita kerjakan. Malah sebetulnya,
bermetaforma adalah proses yang menjadi bagian dari dirinya kita sama seperti organ
tubuh. Metaforma adalah sesuatu yang kita ketahui secara intuitif tanpa
disadari.
Metaforma kita gunakan untuk mendukung
kreativitas, untuk menemukan dan menciptakan hal baru, untuk menghubungkan
sesuatu yang tampak tak berkaitan, untuk memecahkan masalah dan menggambarkan
pemecahan, untuk memelihara suatu gagasan atau pertanyaan orisinal, untuk memperkaya pengalaman belajar dan
meningkatkan komunikasi. Metaforma adalah proses menyelidiki, proses yang membuka
berjuta kemungkinan terjadinya
temuan dan ciptaan.
Metro, 24 Januari 2018
Sumber
Silver, Todd. 1997. Think Like a Genius. New York:
Bantam Books.
No comments:
Post a Comment