Rahasia Untuk Menjadi Orang Yang Jenius - Hardy Math

Wednesday, January 24, 2018

Rahasia Untuk Menjadi Orang Yang Jenius

Hardymath.blogspot.com - Rahasia Untuk Menjadi Orang Yang Jenius
Misteri Kejeniusan

Kejeniusan adalah berpikir dalam cara yang belum pernah dilakukan orang. Meski tampaknya di dunia ini tidak ada yang baru, banyak sekali sebetulnya yang belum ditemukan, diciptakan, digali, atau diperdalam orang.

Neuropsikolog Howard Gardner menunjukkan jenis dan sisi kejeniusan bervariasi sebagaimana bentuk -bentuk kecerdasan pun bervariasi. Saya tidak akan membicarakan jenis dan bentuk kejeniusan, tetapi saya akan mengartikan kejeniusan sebagai tingkat tertinggi dalam pemikiran atau prestasi luar biasa. Akan tetapi, dijelaskan atau didefinisikan seilmiah apa pun, kejeniusan tetap semisterius alam semesta ini.


Orang jenius mampu melihat sesuatu yang luput dari penglihatan orang lain. Mereka melihat kemungkinan di antara ketidakmungkinan Banyak orang jenius mampu menyederhanakan hal yang rumit,  memahami yang tak terpahami, memahami secara lengkap sementara orang lain hanya sebagian. Mampu meninjau ide lama menemukan sesuatu yang baru. Mampu meracik ulang Informasi dalam cara baru dan segar. Menciptakan dan mengadaptasi konsep. Mengoptimalkan pengetahuan dan pengalaman.

Seorang jenius, dengan intuisinya mampu melihat apa yang ada di balik sesuatu. Jenius ilmu pasti dan matematika mampu memperlihatkan fakta alam yangtidak kasat mata, seperti cahaya, gravitasi listrik, dan fenomena lainnya. Jenius di bidang musik, sastra, dan komedi mampu menguasai hal yang sepertinya abstrak dan tak terjangkau kebanyakan orang-hal-hal seperti cara orang belajar, berpikir, merasa dan berkomunikasi.

Lebih jauh lagi, orang jenius mampu mencapai penemuan ini hanya dalam sepersekian waktu yang biasa dibutuhkan orang untulk memahami hal baru. Kunci kecepatan mereka yang luar biasa ini adalah kemampuan menangkap intisari  dari hal-hal yang mereka tangkap dan sentuh. Untuk melakukan ini, intuisi dan pengetahuan pribadi menjadi andalan mereka.

Orang yang jenius bukan saja mampu menangkap paket dalam kecepatan tinggi. Mereka juga mampu menjabarkan serta memakai isi paket-paket ini dalam cara baru dan secara produktif.

Seorang jenius yang saya ingat, yang metode kerjanya jelas menggambarkan aksi pemahaman dan kontak dengan informasi adalah Ramon y Cajal, pemenang Nobel bidang fisiologi. Cajal adalah salah seorang ahli neuroanatomi terbaik di abad ini. Dia "mengenal" anatomi otak manusia seperti Babe Ruth "mengenal" bisbol.

Bagi Ruth, bola dan lapangan bisbol adalah seperti lengan dan kakinya sendiri. Bagi Cajal, bidang neuroanatomi sudah seperti perpanjangan dirinya. Sarannyakepada mahasiswa, "Lupakan diri kalian saat mengamati dan berubahlah menjadi  objek yang diamati." Bagi Cajal sendiri, ini berarti menjelma menjadi sel saraf dan membayangkan dunia saraf dengan hidup di dalam dunia tersebut. Dengan mengalami sendiri sistem, dia dapat berada sedekat mungkin dengan pemahaman akan cara kerja sistem tersebut. Terjadi koneksi! Strategi ini membantunya memahami cara hubungan saraf-saraf tertentu dengan saraf lain dan cara kemungkinan-kemungkinan Komunikasi di antara saraf-saraf tersebut.


Tidak Perlu Jadi Orang Jenius untuk dapat berfikir Jenius

Ketika membaca judul buku ini, atau penjelasan di awal mengenai orang jenius, mungkin Anda berpikir, "Wah, saya? Saya bukan orang jenius. Bagaimana bisa berpikir jenius jika kita bukan orang yang jenius?"

Kita diajarkan bahwa orang jenius adalah seseorang yang mampu berpikir mendalam dan orisinal, seorang pemikir ulung yang pikirannya luas, seperti Plato, Aristoteles, atau Leonardo da Vinci. Kita tidak diajari bahwa di luar para jenius ternama ini, terdapat banyak orang jenius dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bukan raksasa-raksasa mental. Mereka bukan pula pahlawan intelektual. Teori dan temuan mereka tidak mengubah peradaban manusia. Akan tetapi, mereka semua telah mengalami peningkatan berpikir yang luar biasa, biasanya dalam bidang-bidang yang amat terapan. Jenius-jenius seperti inilah yang ada di balik penemuan kertas, resleting staples, paku, baja, kaca, semen, mata uang, dan barang-barang yang tampak sederhana", tetapi berguna. Kita perlu belajar dari orang-orang ini sama banyakn dengan kita belajar dari tokoh-tokoh  legendaris pembentuk stratosfer sejarah. Dari penggunaan perkakas batu tahun 2.000.000 SM hingga ensiklopedia beranimasi dalam bentuk CD-ROM banyaknya ciptaan ini menunjukkan kejeniusan pribadi dan kolektif manusia.

Kita semua pernah mengalami menjadi jenius dalam sesaat. Kita pernah terpikirsesuatu yang belum pernah kita pikirkan, kita pernah berpikir dalam cara yang belum pernah kita lakukan, terutama waktu kita kanak-kanak. Kita menemukan cara berjalan dan berbicara. Dalam temuan pribadi ini terdapat aspek jenius karena kita dituntut untuk menghubungkan informasi yang semula tampak tidak berkaitan. Kita jadi tahu bahwa ranjang, kursi, meja, dan pancuran mandi, rupa dan fungsinya masing-masing berbeda, tetapi dalam pikiran kita, sewaktu balita waktu itu, kita mampu menempatkan simbol-simbol ini bersama sama dalam sebuah konsep rumah.

Jadi sebetulnya, sewaktu kecil, kita mempraktikkan apa yang oleh Leonardo da Vinci disebut dengan istilah "melihat kreatif". Inilah kunci dari daya dan visi kreatif Leonardo-istilah Latin saper vedere yang berarti "memahami cara melihat Leonardo yakin bahwa siapa pun, asalkan imajinatif, akan dapat belajar melihat dan dalam kata-kata beliau sendiri, "berurusan dengan saripati terdalam" dari sesuatu yang dilihat dan dialami. Bagi Leonardo, saper vedere adalah cara untuk menemukan dan menciptakan hal-hal baru.

Dalam bukunya, Human, All Too Human, filsuf Jerman, Friedrich Nietzsche melukiskan pembentukan seorang jenius secara sederhana, tetapi berarti: "Seseorang yang betul-betul tersesat di tengah hutan, namun berusaha keluar dengan kekuatan luar biasa ke arah mana pun, kadang akan menemukan jalan baru yang tidak diketahui sebelumnya: beginilah cara kemunculan seorang jenius, yang lalu dipuji karena keorisinalan mereka."


Cara untuk berpikir seperti orang jenius

Anda dapat belajar memanfaatkan kejeniusan milik sendiri, memanggil dayakreativitas kapan saja Anda mau. Anda dapat belajar berpikir jenius melalui proses yang saya sebut "bermetaforma". Bermetaforma dilakukan oleh orang jenius dan juga Anda-setelah Anda menemukan cara diri Anda berkarya, mencipta, dan berkomunikasi.

Istilah "metaforma" diambil dari kata Yunani meta (melebihi) dan phora (pemindahan). Metaforma merujuk pada kegiatan mengubah sesuatu dari keadaan materi dan makna yang satu ke yang lain. Metaforma dimulai dengan memindahkan arti dan asosiasi baru dari satu objek atau gagasan ke yang lain.

Keadaan Pikiran kita sering beku seperti rusa yang disorot lampu mobil saat menemukan suatu kata yang baru dan tidak biasa. Metaforma bukan hanya kata baru untuk melukiskarn berpikir, melainkan juga cara berpikir dan mencipta yang lebih mendalam. Meski demikian, metaforma itu setua pikiranmanusia dan tanda-tanda mula kejeniusan, jutaan tahun silam.

Bayangkan metaforma sebagai kata yang benar-benar memiliki tujuan dan kegunaan. Kata ini mungkin akan Anda pakai sepanjang sisa masa hidup setelah Anda Memahami betapa pentingnya  kata ini dalam segala hal yang kita kerjakan. Malah sebetulnya, bermetaforma adalah proses yang menjadi bagian dari dirinya kita sama seperti organ tubuh. Metaforma adalah sesuatu yang kita ketahui secara intuitif tanpa disadari.

Metaforma kita gunakan untuk mendukung kreativitas, untuk menemukan dan menciptakan hal baru, untuk menghubungkan sesuatu yang tampak tak berkaitan, untuk memecahkan masalah dan menggambarkan pemecahan, untuk memelihara suatu gagasan atau pertanyaan orisinal, untuk memperkaya pengalaman belajar dan meningkatkan komunikasi. Metaforma adalah proses menyelidiki, proses yang membuka berjuta kemungkinan terjadinya temuan dan ciptaan.

Metro, 24 Januari 2018

Sumber

Silver, Todd. 1997. Think Like a Genius. New York: Bantam Books.

No comments:

Post a Comment