PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GRAFIK PERSAMAAN GARIS LURUS BERBASIS MEDIA MICROSOFT EXCEL - Hardy Math

Sunday, July 5, 2015

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GRAFIK PERSAMAAN GARIS LURUS BERBASIS MEDIA MICROSOFT EXCEL

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Matematika merupakan bidang ilmu yang berperan penting dalam era globalisasi seperti sekarang. Menurut Masrinawati (2003)mengatakan, peranan matematika dapat terlihat pada berbagai sektor kehidupan manusia, seperti dalam komputerisasi, transportasi, komunikasi, ekonomi/perdagangan, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sekarangini tidak dapat dipungkiri bahwa matematika memegang peranan pentingdalam bidang pendidikan. Menurut Imam Subandi (2007) Perkembangan yang sangat pesat dibidang teknologi informasi dankomunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika dibidangbilangan, aljabar maupun geometri. Untuk dapat menguasai dan menciptakanteknologi dimasa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat. Matapelajaran matematika diberikan kepada semua siswa sejak dari Sekolah Dasar,untuk membekali siswa agar mempunyai kemampuan berpikir logis, analitis,sistematis, kritis, kreatif serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebutdiperlukan agar siswa memiliki kemampuan, memperoleh, mengelola danmemanfaatkan informasi pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dankompetitif dimasa datang dalam memasuki era globalisasi. Namun matematikayang diajarkan pada jenjang SD, SMP, SMA, maupun perguruan tinggi selalumenjadi bahan kajian. Hal ini dapat dilihat dari fenomena yang terjadi padajenjang pendidikan di sekolah, banyak siswa mengalami kesulitan dalammempelajari matematika.

Pada saat sekarang ini umumnya siswa merasa engganmempelajari matematika, bahkan ada yang takut atau merasa benci terhadapmatematika. Hal ini berdampak negatif terhadap kualitas pembelajaranmatematika di sekolah. Dampak tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam menentukan keberhasilan belajar matematika.Akibatnya muncul anggapan siswa bahwa matematika merupakan suatubidang ilmu yang sulit dipelajari dibanding dengan bidang ilmu yang lain.
Berdasarkan wawancara yang dilaksanakan peneliti pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sekampung Udik pada tanggal 25 - 26 Agustus didapatkan bahwa siswa merasakesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika.Selain itu, siswa jugamenyatakan bahwa penjelasan yang dilaksanakan oleh guru telah dilakukandengan baik, namun siswa merasa memerlukan sarana tertentu yang dapatdimanipulasi dalam kegiatan pembelajaran.
Dari hasil wawancara tersebut, selanjutnya peneliti melakukan observasi terhadap pembelajaran matematika kelas VIII SMPMuhammadiyah 1 Sekampung Udik, yangdilaksanakan pada 03 - 04September 2014. Berdasarkan hasil observasi diperolehidentifikasi masalah sebagai berikut.
1.      Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru belum maksimal menerapkan media pembelajaran yang membantu siswa memahami konsep-konsep matematika dengan baik.
2.      Pembelajaran yang dilaksanakan guru hanya mengacu kepada buku yang sudah ditentukan (buku cetak) sehingga beberapa siswa cenderung tidak fokus saat pembelajaran berlangsung.
Dengan menerapkan penggunaaan media yang sesuai pada pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa bisa lebih fokus dan memahami pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Salah satu media yang bisa membantu menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menggunakan media komputer. Karna penggunaan komputer dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika, merupakan suatu daya tarik tersendiri bagi siswa.Komputer termasuk salah satu media pembelajaran. Pengunaan komputer dalam pembelajaran merupakan aplikasi teknologi dalam pendidikan. Pada dasarnya teknologi dapat menunjang proses pencapaian tujuan pendidikan. Kini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menjadikan teknologi (komputer) dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan.
Pembelajaran matematika konsep persamaan garis lurus dapat dilakukan dengan bantuan komputer sehingga penyajiannya dapat lebih mudah, menarik dan lebih tepat dengan menggunakan program spreadsheet excel yang lebih dikenal dengan Microsoft office excel. Program ini dapat memberi kesan grafik yang lebih dinamis, warna yang lebih baik, dan simulasi yang dapat berganti-ganti sesuai dengan nilai gradien yang diberikan, sehingga kemiringan garis yang ditampilkan  juga berubah mengikuti nilai gradien yang diberikan. Sekaligus titik potong garis dengan sumbu x ataupun sumbu y pada bidang koordinat kartesius dapat ditampilkan dengan lebih jelas, menarik dan berkesan. Penggunaan spreadsheet excel ini diharapkan dapat menjadi salah satu media untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar yang menarik, inovatif dan merangsang serta menantang rasa ingin tahu siswa yang kemudian dapat meningkatkan motivasi dan proses belajar mengajar matematika akan lebih berkesan dan bermakna bagi siswa.
Seperti kita ketahui bahwa Microsoft Excel merupakan bagian dari Microsoft office. Dalam bidang pendidikan, mungkin tidak semua orang tahu bahwa Microsoft Excel dapat digunakan sebagai media pembelajaran terutama dalam pelajaran matematika. Menurut Hengky Alexander Mangkulo (2011), Microsoft Excel merupakan program spreadsheet yang dapat digunakan dalam berbagai macam aplikasi, antara lain membuat grafik, membuat diagram dan gambar. Dengan hanya memanfaatkan fasilitas Chart (grafik) dan formula-formula dalam spreadsheet excel kita sudah dapat membuat sebuah media pembelajaran yang bisa digunakan oleh seorang guru untuk menjelaskan suatu materi yang memerlukan kemahiran menggambar untuk menjelaskan materi tersebut seperti persamaan garis lurus.
 Menurut Santoso (2002), media yang efektif adalah media yang mampu mengkomunikasikan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi pesan atau sumber dapat ditangkap secara utuh oleh penerima pesan tersebut. Oleh karena itu dalam merancang kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih pula media yang benar-benar efektif dan efisien atau merancang media sendiri (media by design) sehingga dapat menyampaikan pesan pembelajaran yang akhirnya terbentuk kompetensi dari siswa.
Wardiman Djojonegoro (dalam Sunarno, 1998) mengatakan bahwa "Sudah waktunya untuk menjajaki penggunaan berbagai media pengajaran seperti komputer yang dengan kemampuan visualisasi dan animasinya telah terbukti efektif membantu pemahaman konsep-konsep yang sulit dan abstrak.”
Berdasarkan kajian di atas maka program microsoft excel sangat mendukung untuk dijadikan media pembelajaran berbasis komputer pada konsep pembelajaran persamaan garis lurus yang dapat menampilkan grafik garis yang dinamis dan menarik sesuai dengan tingkat kemampuan pemahaman peserta didik sehingga diharapkan tercipta pembelajaran yang menyenangkan.

B.     RUMUSAN MASALAH
Masalah yang dapat dirumuskan dari latar belakang adalah sebagai berikut
1.      Apakah dengan Pengembangan Pembelajaran Grafik Persamaan Garis Lurus Berbasis Microsoft Excel dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada Pembelajaran Grafik Persamaan Garis Lurus yang diajarkan secara konvensional.
2.      Apakah dengan Pengembangan Pembelajaran Grafik Persamaan Garis Lurus Berbasis Microsoft Excel dapat memberikan motivasi kepada peserta didik.
3.      Apakah Pengembangan Pembelajaran Grafik Persamaan Garis Lurus Berbasis Microsoft Excel dapat meningkatkan prestasi belajar siwa kelas


C.    TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk:
1.      Untuk mengetahui apakah dengan pengembangan Pembelajaran Grafik Persamaan Garis Lurus Berbasis Microsoft Excel dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada Pembelajaran Grafik Persamaan Garis Lurus yang diajarkan secara konvensional
2.      Untuk mengetahui apakah dengan Pengembangan Pembelajaran Grafik Persamaan Garis Lurus Berbasis Microsoft Excel dapat memberikan motivasi kepada peserta didik.
3.      Untuk mengetahui apakah dengan Pengembangan Pembelajaran Grafik Persamaan Garis Lurus Berbasis Microsoft Excel dapat meningkatkan prestasi belajar siwa kelas.

D.    BATASAN MASALAH
Batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1.      Trianto (2010:17) “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan”. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangkan mencapai tujuan yang diharapkan.
2.      Penelitian pengembangan dalam konteks ini adalah penelitian yang diarahkan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dalam bentuk materi/bahan ajar, media, strategi, model, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran di kelas dan di laboratorium. Penelitian tidak ditujukan untuk menguji teori tetapi lebih pada upaya perbaikan kualitas pembelajaran/perkuliahan dengan dikembangkannya perangkat pembelajaran, model, strategi dan produk-produk lain yang relevan.
3.      Grafik Persamaan Garis Lurus adalah sebuah garis lurus dapat terbentuk dengan syarat sedikitnya ada dua titik pada bidang koordinat Cartesius.
4.      Gerlac & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahamisecara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yangmembangun kondisi yang membuat peserta didik memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau konsep.
5.      Microsoft excel adalah Program aplikasi pada Microsoft Office yang digunakan dalam pengolahan angka (Aritmatika). Program ini sering digunakan oleh para akutan untuk menuliskan atau mencatat pengeluaran dan pemasukan didalam perusahaan atau suatu lembaga maupun instansi-instansi kecil.Didalam program ini kita dapat membuat grafik menggunakan program Microsoft Excel. Dengan cara menggunakan bantuan tombol Toolbar Chart Wizard. Kita dapat memilih grafik dengan bentuk yang kita inginkan, seperti bentuk lingkaran, garis, kolom, area, radar, dan scatter.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    KAJIAN PUSTAKA
a.      Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. Thursan Hakim (2005:1). Slameto (2003:13), belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (1999:9), belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respons yang tercipta melalui proses tingkah laku.
Secara psikologis, belajar dapat  didefinisikan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memper oleh tingkah laku secara sadar dari  hasil interaksinya deng an lingkungan  (Slameto, 1991:2). Ratna (1996:21)  mendifinisikan belajar sebagai peruba han perilaku yang diakibatkan oleh  pengalaman. Anderson (2000) menyatakan  bahwa belajar adalah suatu proses  perubahan yang relatif  menetap terjad i dalam tingkah laku potensial sebagai  hasil dari pengalaman. Dari definisi di atas terlihat bahwa belajar adalah suatu  usaha untuk mendapatkan perubahan  tingkah laku, perubahan yang menetap  sebagai hasil dari pengalaman. Dengan  demikian, seseorang dikatakan belajar  apabila di dalam dirinya disadari tela h terjadi perubahan tingkah laku. Usaha  untuk mencapai perubahan tingkah laku  merupakan proses belajar sedangkan  perubahan tingkah laku merupakan hasil  belajar. Soedijarto mendefinisikan  hasil belajar sebagai tingkat penguasaan suatu pengetahuan yang dicapai oleh  siswa dalam mengikuti program belaja r mengajar sesuai dengan tujuan  pendidikan yang ditetapkan. Gagne  dan Briggs(dalam Wahyudin, 2008)  menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang  sesudah mengikuti proses belajar. Bl om (1979) membagi hasil belajar ke  dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. 
Ranah kognitif berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang meliputi  kemampuan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah, secara rinci  mencakup kemampuan mengingat dan memecahkan masalah berdasarkan apa  yang telah dipelajari siswa meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis dan evaluasi.  Ranah  afektif berkaitan dengan tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi,  nilai dan sikap yang menunjukkan  penerimaan atau penolakan terhadap  sesuatu. Ranah psikomotor berkaitan  dengan keterampilan motorik, manipulasi bahan atau obyek. Pada penelitian  ini hasil belajar hanya dibatasi pada  ranah kognitif yang disesuaikan dengan  tingkat perkembangan siswa. 
Menurut Ausubel, (Suparno,1997:53), belajar bermakna adalah suatu  proses belajar dimana informasi baru  dihubungkan dengan sruktur pengertian  yang sudah dipunyai seseorang yang sedang  belajar. Belajar bermakna terjadi  bila pelajar mencoba menghubungkan fe nomena baru ke dalam sruktur  pengetahuan mereka. Ini terjadi mela lui belajar  konsep, dan perubahan  konsep yang telah ada, yang akan mengakibatkan pertumbuhan dan perubahan  struktur konsep yang tela h dipunyai siswa. Teori belajar bermakna Ausubel  menekankan pentingnya pelajar mengasosiasikan pengalaman, fenomena, dan fakta-fakta baru ke dalam sistem  pengertian yang telah dipunyai. Dengan demikian diharapkan dalam proses belajar itu siswa aktif. Prinsip Piaget dalam pembelajaran diterapkan dalam program yang menekankan pembelajaran melalui penemuan dan pengalaman-pengalaman nyata serta guru sebagai fasilitator yang mempersiapkan lingkungan dankemungkinan peserta didik dapat memperoleh berbagai pengalaman belajar. Pengertian pembelajaran oleh  Surya (2004:7) mengatakan bahwa pembelajaran adalah  suatu proses  yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku  baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 
b.      Keterampilan Proses
Proses berarti  cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya  beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu (syah (2003:109). Keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah  laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu Reber (Syah,2003:121). Jadi keterampilan proses dalam pembelajaran adalah suatu kemampuan siswa dalam mengikuti tahapan-tahapan dalam proses belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku untuk mencapai  tujuan tertentu. Ketrampilan yang  diperoleh bukan hanya meliputi gerakan motorik, malainkan juga yang bersifat kognitif.
Adapun Indikator ketrampilan proses yang dilakukan siswa  sebagai berikut :
1.  Ketrampilan menggunakan komputer;
2.  Ketrampilan mengoperasionalkan media grafik dengan Microsoft Excel;
3.  Ketrampilan siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS);
4.  Ketrampilan siswa dalam mengerjakan lembar tugas siswa (LTS);
5.  Ketrampilan siswa dalam belajar mandiri;
6.  Ketrapilan siswa dalam berdiskusi;
7.  Ketrampilan siswa mengerjakan tes pemahaman konsep maupun tes akhir.



c.       Hasil Belajar
Ketuntasan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh  pengalaman (KBBI, 2000:17). Jadi ketuntasan belajar adalah pencapaian  tahap penguasaan minimal bahan ajar yang telah ditetapkan oleh guru dalam tujuan pembelajaran setiap satuan pelajaran. Pada penelitian ini ketuntasan belajar yang dimaksud adalah ketuntasan hasil belajar grafik persaman garis lurus.
d.      Pembelajaran Berbasis Teknologi
Telah dijelaskan pada latar belakang bahwa perkembangkan ICT yang  sangat pesat di segala aspek kehidupan, termasuk diantaranya di dunia pendidikan. Pembuatan multimedia in teraktif yang banyak digunakan dalam proses belajar telah membuka pandangan yang lebih luas dan memberikan  peluang yang lebih besar bagi masyar akat pendidikan untuk memanfaatkan berbagai produk teknologi dalam pe mbelajaran. Teknologi bukan hanya pemanfaatan perangkat keras dalam dunia pendidikan namun lebih dari itu bahwa teknologi pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keselu ruhan proses belajar dan mengajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasa rkan pada penelitia n tentang proses belajar dan komunikasi pada manus ia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan non manusia agar belajar dapat berlangsung efektif  (Commission on Instructional Technology, 1970:21,  dalam Seels, 1994:18). Lebih jauh (Seels, 1994) mendefinisikan Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian, proses, sumber dan sistem  untuk belajar. Dalam definisi tersebut terkandung pengertian adanya empat komponen dalam teknologi pembelajaran, yaitu: (1) teori dan praktik (2) Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian (3) proses, sumber dan (4) sistem untuk belajar. 

e.       Media Pembelajaran Matematika
1.      Pengertian
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Posisi media pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

2.      Jenis
Menurut Rudy Bretz (dalam  Arief dkk, 2006:20) media diklasifikasikan menjadi 8 yaitu : 1)  media audio visual gerak, 2) mediaaudio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi  gerak, 7) media audio dan 8) media cetak.
Menurut Briggs (dalam Arie f dkk, 2006: 23) mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam  proses belajar mengajar, yaitu: obyek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film, televisi dan gambar. Menurut Seels (1990: 181-183) menge lompokkan media ke dalam dua kelompok besar, yaitu 1) Media tradisional. Media tradisional terdiri atas visual diam yang diproyeksikan ( overhead, slides), visual yang tidak diproyeksikan (gambar, poster, foto,  chart, grafik, diagram, papan info, pameran dan audio serta visual) dan 2) Media teknologi mutakhir meliputi media berbasis telekomunikasi ( teleconference, kuliah jarak jauh), media berbasis mikroprosesor (permainan, komputer dan CD).

3.      Manfaat
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula media pembelajaran yaitu komputer Manfaat media berupa komputer sudah dilakukan dalam pembelajaran. Lazarowictz dan Tamir (dalam Sortha, 2006) menyatakan bahwa banyak studi telah dilakukan yang menjelaskan pentingnya penggunaan komputer dalam pembelajaran sain. Media pembelajaran
komputer dapat juga  digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran misalnya grafik persaman garis lurus dengan  media komputer. Menurut Nana (2001), media pengajaran merupakan salah satu unsur penting dalam belajar dan pembelajaran yang dapa t mempertinggi proses belajar, sehingga pada akhirnya diharapkan  dapat mempertinggi hasil belajar. Penggunaan komputer dalam pembelajaran akan memudahkan siswa memahami suatu konsep karena guru dapat menulis bahan ajar melalui komputer.

f.       Microsoft Excel
Ms-Excel yang sering  disingkat Excel adalah program aplikasi yang banyak digunakan untuk membantu menghitung, menganalisa, dan menyajikan data secara otomatis. Dalam perkembangannya sudah banyak versi Ms-Excel yang beredar. Versi pertama Excel dirilis untuk Macintosh pada tahun 1985 dan versi Windows-nya menyusul (dinomori versi 2.0) pada November 1987. Lotus ternyata terlambat turun ke pasar program spreadsheet untuk Windows, dan pada tahun tersebut, Lotus 1-2-3 masih berbasis MS-DOS. Pada tahun 1988, Excel pun mulai menggeser 1-2-3 dalam pangsa pasar program spreadsheet dan menjadikan Microsoft sebagai salah satu perusahaan pengembang aplikasi perangkat lunak untuk komputer pribadi yang andal. Prestasi ini mengukuhkan Microsoft sebagai kompetitor yang sangat kuat bagi 1-2-3 dan bahkan mereka mengembangkannya lebih baik lagi. Microsoft, dengan menggunakan keunggulannya, rata-rata merilis versi Excel baru setiap dua tahun sekali, dan versi Excel untuk Windows terakhir adalah Microsoft Office Excel 2007 (Excel 12).
Ada banyak fungsi yang disediakan Microsoft Office Excel yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika diantaranya adalah: Statiska,  Fungsi matematika seperti logaritma dan akar. Fungsi Statistik seperti penjumlahan, rata-rata dan permutasi Fungsi Trigonometri seperti sin dan tangen Fungsi Matriks seperti determinan matriks, invers matriks, hasil perkalian matriks Fungsi Logika seperti komparasi Boolean, dan Fungsi keuangan seperti periode pembayaran dan suku bunga.

B.     PENELITIAN TERDAHULU
Microsoft Excel merupakan salah satu softwere komputer yang dapatdigunakan untuk mengembangkan media pembelajaran matematika. Microsoft Excel memiliki beberapakelebihan dibandingkan softwere lainnya, seperti olah angka dan grafik, adanyarumus-rumus logika, adanya bahasa pemrograman, mudah diprogram danketersediaannya yang luas di setiap komputer. Beberapa penelitian yangmenggunakan Microsoft Excel sebagai media pembelajaran menunjukkan hasilyang positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman konsepmatematika siswa (Suweken dan Analis, 2008).
Pada penelitian sebelumnya penekanan pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Excel menitikberatkan pada aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar. Maka pada penelitian selain untuk meningkatkan hasil belajar lebih menekankan kepada mengoptimalkan kepadakeaktifan dan keterampilan proses berfikir siswa dalam pembelajaran garis lurus.

C.    KERANGKA BERFIKIR
Menurut Gagne (1985, dikutip oleh Wena, 2011: 10) mengungkapkan bahwa pembelajaran yang efektif harus dilakukan dengan berbagi cara dan menggunakan media berbagai macam media pembelajaran. Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. (Daryanto, 2013: 6). “Perluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu.” (Achsin, 1989 dikutip oleh Arsyad, 2013: 5)
Seiring dengan kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi yang sangat pesat, maka keberhasilan kegiatan belajar mengajar tidak cukup hanya mendengarkan penjelasan guru di dalam kelas, Namun guru harus mampu memfasilitasi peserta didik untuk menigkatkan pemahaman siswa melalui beberapa media komputer, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Microsoft Excel.

D.    OPERASIONAL VARIABEL
A.    Trianto (2010:17) “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan”. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangkan mencapai tujuan yang diharapkan.
B.     Penelitian pengembangan dalam konteks ini adalah penelitian yang diarahkan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dalam bentuk materi/bahan ajar, media, strategi, model, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran di kelas dan di laboratorium. Penelitian tidak ditujukan untuk menguji teori tetapi lebih pada upaya perbaikan kualitas pembelajaran/perkuliahan dengan dikembangkannya perangkat pembelajaran, model, strategi dan produk-produk lain yang relevan.
C.     Grafik Persamaan Garis Lurus adalah sebuah garis lurus dapat terbentuk dengan syarat sedikitnya ada dua titik pada bidang koordinat Cartesius.
D.    Gerlac & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahamisecara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yangmembangun kondisi yang membuat peserta didik memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau konsep.
E.     Microsoft excel adalah Program aplikasi pada Microsoft Office yang digunakan dalam pengolahan angka (Aritmatika). Program ini sering digunakan oleh para akutan untuk menuliskan atau mencatat pengeluaran dan pemasukan didalam perusahaan atau suatu lembaga maupun instansi-instansi kecil.Didalam program ini kita dapat membuat grafik menggunakan program Microsoft Excel. Dengan cara menggunakan bantuan tombol Toolbar Chart Wizard. Kita dapat memilih grafik dengan bentuk yang kita inginkan, seperti bentuk lingkaran, garis, kolom, area, radar, dan scatter.


BAB III
METODE PENELITIAN

A.    DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dan eksperimen yaitu mengembangkan model pembelajaran matematika persamaan garis lurus berbasis teknologi dengan  strategi konstruktivisme  student active learning  dan mengeksperimenkan model pembelajaran matematika tersebut. Untuk itu selain mengembangkan model pembelajaran, juga dikembangkan perangkat pembel ajaran, dan media pembelajaran. Perangkat yang akan di kembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Tugas Siswa (LTS), dan Perangkat Tes Hasil Belajar. Sedang media yang dikembangkan  adalah media pembelajaran berupa microsoft excel yang berisi materi Persamaan garis lurus yang disajikan dalam lembar kerja siswa, LTS, kuis,dan   tes pemahaman konsep berupa tes akhir. Disamping itu, juga akan dikembangkan instrumen-instrumen  lain berupa instrumen pengamatan ketrampilan proses dan keaktifan siswa,  respon guru, respon siswa dan hasil belajar serta lembar validasi yang ak an digunakan oleh  para ahli  untuk menilai model pembelajaran, perangkat pembelajaran dan media pembelajaran.

B.     POPULASI DAN SAMPEL
1.      Populasi
Populasi target penelitian ini adalah siswa kelas VIISMP Muhammadiyah 1 Sekampung Udik. Pemilihan sampel menggunakan  cluster random sampling  adalah teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok unit yang kecil.
Menggunakan teknik ini dengan memperhatikan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Siswa mendapat materi yang sama. 2) Siswa dalam penelitian ini duduk pada tingkat dan program yang sama. Dari populasi penelitian yang terdiri dari enam kelas program ilmu alam, diambil tiga kelas secara randomyakni satu kelas sebagai kelas ek sperimen yang diajar dengan model pembelajaran persamaan garis lurus dengan media microsoft excel  dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Sedang satu
kelas yang lain digunakan untuk menguji instrumen penelitian yang berupa instrumen tes hasil belajar yang berupa tes bentuk pilihan ganda dengan lima options.
2.  Variabel Penelitian
Berdasarkan hipotesis dalam pene litian ini, maka ditentukan dua variabel penelitian yakni satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
a.       Variabel Bebas
Dalam penelitian ini terdapat  dua variabel bebas yaitu keaktifan dan ketrampilan proses siswa.  
b.      Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Variabel terikat ini diperoleh dari instrumen  tes hasil belajar menurut ranah kognitif yang diukur dengan  tes kognitif tipe pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. 

C.    INSTRUMEN PENELITIAN
a.  Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa yang akan menjadi sampel penelitian


b.  Angket
Angket diberikan kepada siswa dan guru untuk mengetahui respon siswa dan respon guru terhadap model pembelajaran KSAL dan untuk mengetahui apakah ada per ubahan sikap setelah dilakukan pembelajaran matematika persamaan garis lurus dengan media berbasis Microsoft Excel.
c.  Observasi
Lembar pengamatan digunakan untuk memperoleh data yang dapat memperlihatkan keaktifan siswa dan ketrampilan proses dalam pembelajaran berbasis media Microsoft Excel. 
d.  Tes 
Tes adalah serentetan pertanyaan  atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur  ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat  yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002: 127). Tes disusun dengan berpedoman pada kurikulum 2013. Tipe soal adalah pilihan ganda. Tes ini digunakan sebagai tes pengetahuan awal (Pre test) untuk melihat prior knowledge siswa dan tes akhir (Post test) untuk mengetahui perbedaan hasil bela jar siswa kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Melalui tes ini diharapkan dapat mengungkapkan data penguasaan siswa terhadap persamaan garis lurus.
Ranah kognitif yang diukur  mengikuti taksonomi Bloom yang  meliputi ingatan (C1), pemahaman  (C2) dan aplikasi (C3). Untuk menjamin validitas isi dilakukan  dengan menyusun kisi-kisi soal, sehingga akan tersusun secara pr oporsional. Kualitas instrument ditunjukkan oleh kesahihan dan keandalan dalam mengungkapkan apa yang diukur. Syarat tes yang baik memiliki: 1) validitas, 2) reliabel, 3) tingkat kesukaran dan 4) daya pembeda. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat ke validan atau kesahihan suatu intrumen ( Arikunto, 2002:144). Sedang Reliabilitas tes adalah tingkat konsistensi dalam mengukur dua hal yang sama (Setiadi, 1999) .Selain validitas dan reliabilitas, suatu tes juga harus memiliki daya pembeda. Daya Pembeda item adalah kemam puan suatu butir tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah.dan keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut,  yaitu mudah, sedang dan sukar.
1.      Analisis Instrumen Tes Uji Coba
Intrumen tes perlu divalidasi dan diuji reliabilitasnya sehingga memperoleh tes yang valid. Analisis  instrumen tes meliputi: pembuatan naskah soal tes, validitas butir soal, reliabilitas tes, daya pembeda dan tingkat kesukaran.
pembuatan instrumen dimulai dari penyusuna kisikisi soal tes uji coba, penulis soal tes uji coba, pembuatan petunjuk penilaian dan kunci jawaban soal tes ujicoba, penguji cobaan soal dan terakhir penganalisaan soal uji coba (validitas dan reliabilitas).
a)      Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Validitas butir tes ditentukan dengan menghitung koefisien korelasi skor total dengan skor item. Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment dengan angka kasar

Dimana      
   rxy           = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
   X                = skor rata-rata dari X
   Y                = skor rata-rata dari Y
Setelah didapat harga XY r , kemudian dibandingkan dengan r product moment dengan taraf signifikan 5%. Jika rhitung ≥ rtabel , maka butir soal tersebut valid. (Arikunto, 2012: 87)
b)     Reliabilitas
Sebelum digunakan, tes yang akan digunakan diuji coba untuk mengetahui indeks reliabilitas. Untuk megetahui indek Reliabelitas digunakan rumus Alpha sebagai berikut:
r11  = relasi instrumen
k   = banyaknya butir pertanyaan
  = varians total
         = jumlah variansi gabungan
Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut :
0,800 – 1,00    = sangat tinggi
0,600 – 0,799        = tinggi
0,400 – 0,599 = cukup
0,200 – 0,399 = rendah
0,199 – 0,000       = sangat rendah(Arikunto, 2012: 87)

D.    PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
1.      Pengembangan Model Pembelajaran
Telah dijelaskan pada Bab II, bahwa Pengembangan model  pembelajaran mengacu pada model pengembangan dari Plomp (1977),  yang terdiri lima tahap yaitu tahap investigasi awal, tahap perancangan,  tahap realisasi, dan tahap pengujian,  evaluasi dan revisi serta tahap implementasi.
a.  Tahap Investigasi Awal. 
Dalam tahap ini telah dilakukan st udi literatur tentang (1) teori Belajar dan pembelajaran, (2) teori konstruktivisme, (3) prinsip – prinsip belajar aktif, (4) teori pe ngembangan model pembelajaran, (5) strategi konstruktivisme  student active learning , dan (6) tujuan pembelajaran. Dengan mengkaji teori tersebut akan mendapat landasan teori yang kokoh dalam merancang model pembelajaran. 
b.  Tahap Perancangan 
Dalam tahap perancangan ini, mengacu pada Joyce and Weil (dalam Winataputra, 2005) yang menyatakan bahwa setiap model memiliki unsur-unsur: sintakmatik, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung dan dampak instruksional dan pengiring. Sintakmatik adalah tahap-tahap kegiatan dari  model dalam proses pembelajaran. Sintakmatik tercermin pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).  Sistem sosial ialah situasi atau suasana dan norma yang berlaku dalam model. Prinsip Reaksi   ialah pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya guru melihat dan memperlakukan para pelajar,  termasuk bagaimana seharusnya pengajar memberikan respon terhadap mereka. Prinsip ini memberi petunjuk bagaimana seharusnya para pengajar menggunakan aturan permainan yang berlaku pada setiap model. Sistem Pendukung adalah sega la sarana, bahan dan alat yang diperlukan untuk melaksanakan m odel tersebut. Yang dimaksud dengan Dampak Instruksional adal ah hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan pa ra siswa pada tujuan yang diharapkan dan Dampak Pengiri ng adalah hasil lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembel ajaran, sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh siswa tanpa pengarahan langsung dari pengajar  (Winataputra, 2005). 
c.  Tahap Realisasi 
Dalam tahap realisasi   ini dilakukan kegiatan-kegiatan:
menyusun sintakmatik, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung,  dampak instruksional, dampak pengiring persamaan garis lurus.
d.  Tahap Pengujian, Evaluasi, dan Revisi   
Berdasarkan hasil pada tahap realisasi, berikutnya dilakukan uji validasi.  Uji validasi adalah  melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan. Uji validasi model pembelajaran dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya  dan guru. Saran yang diberikan dijadikan dasar untuk merevisi ha sil pada tahap realisasi, atau menyempurnakan model pembelajaran sehingga diperoleh model sesuai  yang diharapkan. 
e.  Tahap Implementasi
Model yang telah direvi si langkah berikutnya diimplementasikan atau diujicobakan ke situasi sesungguhnya yaitu ke kelas, untuk mengetahui bahwa model yang dikembangkan sesuai yang diharapkan. 

2.      Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang dike mbangkan adalah (1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2) Lembar Kerja Siswa (LKS), dan (3) Lembar Tugas Siswa (LTS). Pengembangan perangkat pembelajaran juga mengacu pada model pengembangan pendidikan umum dari Plomp (1997). Kegiatan-kegiatan yang  dilakukan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran sebagai berikut. 
a.  Tahap Investigasi Awal. 
Dalam tahap ini dilakukan studi leteratur tentang (1) Kurikulum 2013 mata pelajaran matematika SMA, (2) Materi persamaan garis lurus, (3) Kompensi yang harus dicapai siswa. (4) Silabus Persamaan garis lurus, (5 ) Strategi Konstruktivisme  Student Active Learning.
b.  Tahap Perancangan 
Dalam tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan: (1) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Persamaan garis lurus yang didalamnya memuat Strategi Konstruktivisme Student Active Learning, (2) Merancang Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Merancang Lembar Tugas Siswa (LTS), dan Merancang tes pemehaman konsep.
c. Tahap Realisasi 
Dalam tahap realisasi   ini dilakukan kegiatan-kegiatan (1) Menyusun Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran (RPP) persamaan garis lurus, (2) menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS), (3) menyusun Lembar Tugas Siswa (LTS), dan menyusun tes pemahaman konsep yang sesuai dengan tahap perancangan. 
d. Tahap Pengujian, Evaluasi, dan Revisi  
 Tahap berikutnya melakukan ta hap pengujian hasil realisasi tahap ke tiga. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui apakah perangkat yang disusun perlu direvisi atau sudah sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu RPP, LKS, LTS dan  soal pemahaman konsep perlu divalidasi oleh yang ahli dibidangnya. 
e.  Tahap Implementasi
Perangkat yang telah direvisi langkah berikutnya diimplementasikan atau digunakan  pada  situasi sesungguhnya yaitu digunakan pada proses mengajar ke kelas. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran ini dapat digun akan, dibuat lembar respon siswa dan guru terhadap pelaksanaan  pembelajaran.

3.      Pengembangan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran ini guru sebagai pembimbing dan pusat pembelajaran terletak pada siswa, diperlukan keaktifan siswa dalam melaksanakan semua perintah atau instruksi dari guru agar dapat memahami konsep materi grafik persamaan garis lurus.
Langkah-langkah kegiatan :
1.      Kegiatan pembelajaran ini dilakukan secara individu dan secara kelompok.
2.      Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan dilaboratorium komputer. Seyogyanya satu siswa satu komputer, namun jika sarana tidak mencukupi maka  satu komputer untuk satu kelompok terdiri dari 2 – 4 siswa.
3.      Masing-masing siswa atau kelompok diberikan media Excel tentang grafik persamaan garis lurus dan LKS yang memuat bahan ajar tentang grafik persamaan garis lurus. 
4.      Setelah siswa mendapat petunjuk  pembelajaran dan petunjuk penggunaan media Excel, siswa dipersilakan mempelajari konsep grafik persamaan garis lurus, mengerjakan LKS, yang sudah diberikan secara individu dengan bantuan guru.
5.      Guru  memberi latihan untuk dikerjakan siswa dengan berdiskusi dalam kelompoknya. Perbedaan Latihan pada LKS dan Latihan pemberian guru adalah Latihan pada LKS terdapat tutorial dan penyelesaiannya sedang Latihan pemberian guru dikerjakan dengan berdiskusi  sehingga diharapkan terjadi interaksi antar siswa dan antara guru dan siswa.  
6.      Langkah berikutnya siswa dipersilakan mempelajari konsep grafik persamaan garis lurus yang ada pada komputer, mengerjakan LKS secara individu dengan bantuan guru. 
7.      Guru  memberi Latihan untuk dikerjakan siswa dengan berdiskusi dalam kelompoknya.
8.      Siswa diminta  mengerjakan soal permainan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman konsep yang dipelajarinya. 
9.      Guru  memberi tugas rumah kepada  siswa untuk mengerjakan tes akhir  yang ada pada LKS, ini untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami grafik persamaan garis lurus. Pemahaman siswa terhadap konsep grafik persamaan garis lurus dapat diketahui apabila siswa dapat mengerjakan 75 % dari semua soal yang diberikan.
10.  Untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam mempelajari grafik persamaan garis lurus dibuat tes hasil belajar. Tes hasil belajar berbentuk obyektif dengan lima pilihan jawaban.

E.     METODE ANALISIS DATA
Analisis data terhadap hasil belajar siswa, meliputi uji tahap awal  dan uji tahap akhir. Analisis data awal yaitu tahap pemadaan sampel yang  terdiri dari: uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata.  Sedang analisis data akhir yaitu terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan, uji regr esi keaktifan siswa, uji regresi ketrampilan proses dan uji ketuntasan belajar.  
a.       Analisis Data Awal
1)      Uji Normalitas
2)      Uji Homogenitas
3)      Uji Kesamaan Rata-rata

b.      Analisis Data Akhir
1)      Uji Normalitas
2)      Uji Homegenitas
3)      Uji Pengaruh Keaktifan Siswa terhadap Hasil Belajar 
4)      Uji Pengaruh Ketrampilan Proses Siswa terhadap Hasil Belajar 
5)      Uji Perbedaan 
6)      Uji Ketuntasan Belajar Siswa 


No comments:

Post a Comment