Menurut Ruseffendi (1980: 148) “Matematika
terdiri dari 4 wawasan yang luas ialah : aritmatika, aljabar, geometri, dan
analisa ( analyses).”
Menurut Oemar Hamalik (1983:12) menyatakan “metode
Problem Solving merupakan suatu
proses belajar mengajar yang titik beratnya diletakkan pada terpecahnya suatu
masalah secara rasional logis dan benar serta diharapkan dapat melatih anak
didik untuk memecahkan masalah yang timbul”..
Pemecahan
masalah (Problem Solving) menurut Syaiful Bahri (1995:103) menyatakan
bahwa bukan hanya sekadar mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode mengajar,
tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lain yang dimulai dengan mencari data sampai pada
menarik kesimpulan.
Metode
pemecahan masalah (Problem Solving)
adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa
menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun
masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama
Dari kutipan
di atas dapatlah dimengerti bahwa metode Problem Solving adalah suatu
proses mengajar yang titik beratnya diletakkan pada terpecahnya suatu masalah
oleh siswa dengan cara rasional logis dan benar serta berlatih untuk memecahkan
masalah yang timbul.
1. Langkah-Langkah Pemecahan
Masalah (Problem Solving)
a) Menganalisis Masalah
Pada tahap ini kita dituntut untuk bisa menganalisis atau melakukan
diagnosis terhadap sebuah kejadian, peristiwa atau situasi supaya kita bisa
terfokus pada masalah yang sebenarnya. Karena dalam melakukan pemecahan masalah
kadang terjebak pada gejala-gejala yang timbul dari masalah tersebut. Agar
dapat memfokuskan pada masalah sebenarnya, dan bukan pada gejala-hejala yang
muncul, maka dalam proses mengidentifikasi suatu masalah, diperlukan upaya
untuk mencari informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya, agar masalah dapat
didentifikasi dengan tepat. Karakteristik dalam pendefinisian masalah yang baik
yaitu:
1)
Fakta dipisahkan dari opini.
2)
Semua pihak yang terlibat
diperlukan sebagai sumber infomasi.
3)
Masalah harus dinyatakan secara
ekplisit atau tegas.
4)
Definisi yang dibuat harus dinyatakan
dengan jelas.
b) Membuat Alternatif Pemecahan Masalah
Sebelum solusi-solusi atau alternatif diusulkan maka
diharapkan dapat memilih satu solusi. Dengan memilih satu solusi, suatu masalah
yang ditawarkan akan menjadikan kualitas pemecahan masalah lebih efektif dan
efisien. Kar
Karakteristik dalam pembuatan alternatif
masalah:
(1)
semua alternatif yang ada
sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih dahulu sebelum kemudian
dilakukannya evaluasi terhadap jawaban mereka.
(2)
Alternatif-alternatif yang ada,
diusulkan oleh semua orang yang terlibat dalam penyelesaian masalah. Semakin
banyak yang mengusulkan alternatif, dapat meningkatkan kualitas solusi.
(3)
Alternatif-alternatif yang
disulkan harus sejalan dengan tujuan.
(4)
Alternatif-alternatif yang
diusulkan harus dapat meyelesaikan masalah yang telah disefinisikan dengan
baik.
c) Mengevaluasi Alternatif
Pemecahan Masalah
Pada tahap ini harus berhati-hati memberikan penilaian
terhadap alternatif-alternatif yang sudah dibuat, supaya tidak terjebak pada
kesalahan dalam penemtuan solusi pemecahan masalah, maka pada tahap
pengevaluasian ini harus berdasarkan pada tingkat kemungkinannya untuk dapat
menyelesaikan masalah tanpa menyebabkan terjadinya masalah lain yang tidak
diperkirakan sebelumnya. Karakteristik dari evaluasi alternatif pemecahan
masalah yang baik yaitu:
1) Alternatif-alternatif yang
ada dinilai secara relatif berdasarkan suatu standar yang optimal, dan bukan
sekedar standar yang memuaskan.
2) Penilaian terhadap
alternatif-alternatif yang ada dilakukan secara sistematis, sehingga semua
alternatif yang diusulkan akan dipertimbangkan.
3) Alternatif yang paling
dipilih dinyatakan secara eksplisit atau tegas.
Adapun keunggulan dan kelemahan metode Problem Solving sebagai berikut:
1. Melatih siswa untuk
mendesain suatu penemuan.
2.
Berpikir
dan bertindak kreatif.
3.
Memecahkan
masalah yang dihadapi secara realistis
4.
Mengidentifikasi
dan melakukan penyelidikan.
5.
Menafsirkan
dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6.
Merangsang
perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
dengan tepat.
7.
Dapat
membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia
kerja.
Kelemahan metode Problem Solving sebagai berikut:
1. Beberapa pokok
bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat
laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat
menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
2. Memerlukan alokasi waktu yang
lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.
Sedangkan menurut (Bahri: 102) menyatakan bahwa
kelebihan dan kekurangan metode Problem
Solving sebagai berikut:
1. Kelebihan:
-
Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas menghindari verbalisme (pemahaman
secara kaka-kata atau kalimat)
-
Siswa mudah memahami apa yang dipelajari
-
Proses pengajaran lebih menarik
-
Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan,
dan mencoba melakukan sendiri
2. Kekurangan:
-
Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa
ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif
-
Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik
No comments:
Post a Comment