Matematika itu produk. Ia adalah produk dari pemikiran intelektual
manusia. Pemikiran intelektual itu bisa didorong dari persoalan pemikiran
belaka maupun dari persoalan yang menyangkut kehidupan nyata sehari-hari.
Contoh (SD,SMP,SMA) (contoh matematika sebagai produk)
Bilangan dapat dikatakan sebagai produk pemikiran manusia. Bilangan
asli dipercaya muncul karena kebutuhan manusia untuk mengetahui jumlah hewan
yang dimiliki manusia kuno. Sementara bilangan imajiner (bilangan khayal)
muncul karena kebutuhan manusia untuk memberi arti pada penyelesaian suatu
masalah yang murni bersifat pemikiran belaka (matematis). Contohnya, bilangan
apakah yang menjadi penyelesaian : x2 + 1 = 0. Contoh lain,
bilangan prima, bilangan sempurna, bilangan bersahabat, juga merupakan produk
pemikiran belaka.
Contoh (SMP, SMA) (contoh matematika sebagai produk)
Trigonometri, khususnya fungsi-fungsi trigonometri, merupakan
produk usaha manusia dalam memahami keberadaan dan pergerakan bintang-bintang.
Di samping sebagai produk pemikiran, matematika dapat pula
dipandang sebagai proses berpikir itu sendiri. Matematika berperan menata
pemikiran manusia sehingga hasil yang diperoleh benar-benar dapat dipertanggung
jawabkan. Dalam hal ini, logika matematika memegang fungsi penting. Selain itu,
secara sederhana dapat pula memandang matematika sebagai sarana atau alat yang
ampuh dalam menyelesaikan persoalan manusia. Penggunaan simbol-simbol matematika
menjadikan proses berpikir menjadi lebih efisien dan akurat.
Contoh-contoh berikut mengilustrasikan matematika sebagai proses
atau memainkan peran penting dalam proses berpikir.
Contoh (SD,SMP,SMA) (matematika sebagai proses)
Yusuf dan Aminah membeli jenis pensil dan pulpen yang sama. Yusuf membeli
2 pensil dan sebuah pulpen dan membayar Rp. 1.400,00. Sedang Aminah membayar
Rp. 2.575,00 untuk membeli 3 pensil dan 2 pulpen. Bagaimana setiap orang dapat
mengetahui berapa harga masing-masing pensil dan pulpen? (tanpa harus bertanya
ke Yusuf Aminah, atau toko yang
menjual!). Di sini matematika akan membantu. Andaikan pensil dan
pulpen yang dibeli Yusuf menjadi dua kali, yaitu 4 pensil dan 2 pulpen, maka ia
harus membayar juga dua kali pula, yaitu Rp 2.800,00. Andaikan pula dari 4
pensil dan 2 pulpen Yusuf tersebut dikembalikan 3 pensil dan 2 pulpen, maka
yang tersisa adalah sebuah pensil.
Karena harga 3 pensil dan 2 pulpen adalah Rp 2.575,00, maka harga
sebuah pensil tersebut adalah 2.800 − 2.575 = 225 rupiah.
Selanjutnya, harga 2 pensil menjadi
Rp 450,00. Karena itu, harga sebuah pulpen adalah 1.400
– 45 = 950 rupiah. Walaupun proses
penyelesaian tersebut merupakan kegiatan
matematis, tetapi kita dapat pula menggunakan simbol matematika agar lebih
efisien.
Andaikan harga sebuah pensil = a dan harga sebuah
pulpen = b . Maka proses di atas
dinyatakan sebagai berikut :
Demikianlah, matematika dapat dipandang sebagai produk maupun
sebagai proses berpikir, tergantung segi mana yang kita tekankan.
No comments:
Post a Comment