Bimbingan
dan konseling adalah sesuatu yang telah lama menjadi instrumen penting dalam
proses pendidikan dan pembelajaran, baik pembelajaran formal maupun informal.
Namun secara formal, bimbingan dan konseling baru dibicarakan di indonesia pada
tahun1960-an. Mulai saat itu bimbingan dan konseling mulai dikampanyekan utuk
mendapatkan tempat dalam sistem pendidikan disekolah.
Pada
hakikathya bimbingan dan konseling bertugas untuk memberikan bimbingan dan
konseling bagi siswa dari berbagai tinjauan keilmuan, yang didalamnya terdapat
tinjauan, pendidikan, psikologi, sosial masyarakat, dll. Untuk itu, kemudian
bidang ini menjadi penting bagi guru-guru untuk mendidik pembelajaran yang
dilakukannya didalam kelas. Disisi lain matematika merupakan alah satu
pelajaran yang menjadi hambatan bagi sebagian peserta didik di indonesia, hal
tersebut terlihat dari nilai ujian naional siswa pada pelajaran mateatika yang
selalu menempati peringkat paling rendah.
Mengingat
hal-hal diatas maka menjadi penting bagi guru matematika untuk mempelajari dan
mengaplikasikan prinsip-prinsip BK guna menunjang pembelajaran matematika yang
dilaksanakannya. Yang menjadi pertanyaan hanya cukup dengan alasan-alasan umum
diataskah seorang guru matematika dituntut untuk mengerti BK. Untuk itu secara
terperinici berikut ini dipaparkan beberapa alasan mengapa BK menjadi penting
uttuk dipelajari guru matematika?
Pertama,
dengan mengerti BK, guru matematika bisa mengadakan penelitian dan mengetahui
kebutuhan masing-masing siswa dalam mempelajari matematika, sehingga guru bisa
menyiapkan strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk masing-masing siswa.
Kedua,
guru matematika dapat mengetahui tingkat perbedaan pada diri masing-masing
siswa, sehingga guru bisa menyiapkan perlakuan yang paling pas untuk siswa,
sesuai dengan tingkat kemampuannya dalam melakukan proses pembelajaran
matematika.
Ketiga,
guru matematika dapat melakukan pencegahan-pencegahan terhadap hal-hal yang
akan memperburuk tingkat pemahaman siswa terhadap matematika, karena guru telah
memiliki dat-data terkait hal-hal yang menjadikan siswa tidak suka belajar
matematika.
Keempat,
guru dapat menentukan pembagian kelompok sesuai dengan metode yang diterapkan,
misalkan : guru bisa membuat kelompok dengan memasukkan satu siswa sebagai
motivator, karena guru telah memiliki data yang memadai terkait dengan
pribadi-pribadi siswa yang memiliki jiwa kepemimpinan.
Kelima,
guru matematika bisa mengajarkan matematika dengan lebih memperhatikan jiwa
anak-anak, karena guru memiliki bekal pemahaman psikologi anak dan
pembimbingannya.
Keenam,
guru matematika bisa memilah dan memilih materi disesuakan dengan latar belakang
dan lingkungan siswa, yang mana dat-data tersebut diperoleh dari BK.
Selain
ha-hal diatas, masih banyak sekali alasan mengapa BK menjadi penting bagi guru
matematika, karenanya, mari bersama mempelajari BK untuk matematika yang lebih
humanis dimasa yang akan datang!semangat!!.
No comments:
Post a Comment