Kewajiban utama seorang guru bukanlah hanya sekedar mengajar dan mendidik. Namun ada satu tugas yang tidak kalah penting dari mengajar dan mendidik tersebut. Tugas tersebut adalah belajar. Banyak guru yang mungkin bertanya-tanya kenapa harus belajar. Dengan alasan kesibukan, tak sedikit guru mengenyampingkan pertanyaan tersebut dan tetap menyibukkan diri dengan rutinitas hariannya. Tak salah memang, beberapa dari mereka beralasan bahwa guru harus mencurahkan apa yang dimilikinya demi siswa siswi nya sehingga waktu mereka sepenuhnya digunakan hanya untuk mengajar dan mendidik saja.
Perlu kita telisik dan ingat kembali tentang konsep belajar sepanjang hayat yang menyatakan bahwa belajar adalah sebuah proses yang akan berlangsung terus menerus. Sebagai seorang guru konsep belajar sepanjang hayat harus merasuk dalam jiwa sanubari. Apalagi di zaman globalisasi digitalisasi yang terus berkembang seperti saat ini. Tentunya ilmu pengetahuan akan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Maka seorang guru pun wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan tersebut dengan terus belajar. Toh pada dasarnya ketika seorang guru belajar itu juga demi kemajuan guru dan juga anak didiknya.
Sebagai seorang guru kita harus sadar bahwa tugas keseharian sebagai seorang pendidik bukanlah halangan untuk terus belajar dan menambah ilmu pengetahuan. Sebagai penyampai ilmu pengetahuan seorang guru tidak boleh merasa puas akan ilmu yang dimilikinya. Perlu kita ingat bahwa ilmu pengetahuan yang yang kita pelajari saat ini tidak selamanya statis, ilmu pengetahuan akan terus berkembang mengikuti perubahan zaman.
Guru tidak perlu khawatir akan aktivitas belajarnya yang akan mengganggu tugas utama sebagai seorang pendidik. Proses belajar dalam artian yang sederhana adalah membaca. Membaca disini dapat diartikan membaca segala sesuatu yang terkait dengan mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa atau materi lain yang berhubungan dengan peningkatan kualitas sebagai seorang pendidik. Kegiatan belajar dengan membaca tersebut seharusnya sudah tidak lagi menjadi sebuah persoalan bagi guru di era digitalisasi seperti saat ini. Melalui jaringan internet seorang guru dapat mengakses informasi terbaru terkait ilmu pengetahuan sebagai salah satu bentuk kegiatan belajar untuk meningkatkan kapabilitas seorang guru. Disela-sela waktu kegiatan belajar guru bisa memanfaatkan waktunya untuk belajar dengan cara ber “online” ria. Banyak pelatihan-pelatihan online yang dapat kita manfaatkan untuk menambah ilmu pengetahuan kita sebagai seorang guru. Maka seharusnya, keengganan seorang guru untuk belajar seharusnya tidak perlu terjadi.
Seperti kita ketahui bersama, Guru adalah sosok yang “digugu” dan “ditiru”. Bahasa “ditiru” bisa diartikan bahwa guru sebagai sosok yang dicontoh dan menjadi tauladan bagi anak didiknya. Logika sederhana jika seorang guru tidak pernah mau belajar, bersikap statis dan apatis dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya saat ini. Maka jangan pernah berharap dan memaksa anak didik untuk terus belajar. Karna mungkin sikap tidak semangat siswa dalam belajar atau bahkan tidak mau belajar itu dicontohkan oleh guru-guru mereka.
No comments:
Post a Comment