Lembar Kegiatan Siswa (LKS) menurut Depdiknas (2008:
23) merupakan lembaran-lembaran kegiatan berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh siswa. LKS memuat judul, KD yang akan dicapai, waktu penyelesaian,
perangkat/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah
kerja, tugas yang harus dikerjakan, dan laporan yang dikerjakan. Langkah-langkah
dalam menyusun LKS menurut Depdiknas (2008: 23) adalah sebagai berikut.
a. Analisis Kurikulum.
Analisis
kurikulum bertujuan untuk menentukan materi-materi yang memerlukan bahan ajar LKS.
b. Penyusun peta kebutuhan LKS.
Peta
Kebutuhan sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis dan
urutannya.
c.
Penentukan judul-judul LKS.
Judul
LKS ditentukan atas dasar KD-KD, materi-materi pokok atau pengalaman belajar
yang terdapat dalam kurikulum.
d. Penulisan LKS
Penulisan LKS
dapat
dilakukan dengan langka-langkah sebagai berikut:
1) Perumusan KD yang harus dikuasai
2) Penentukan alat Penilaian
3) Penyusunan Materi
4) Struktur
LKS
Struktur LKS secara umum adalah
sebagai berikut:
a) Judul
b) Petunjuk belajar (Petunjuk Siswa)
c) Kompetensi yang akan dicapai
d) Informasi pendukung
e) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
f) Penilaian
Syarat yang harus
dipenuhi dalam penyusunan LKS atau LKS agar diperoleh dengan kualitas
baik menurut Darmodjo dan Kaligis (1992) antara lain:
1) Syarat didaktik
Penggunaan LKS dapat digunakan oleh
seluruh siswa, dengan berbagai perbedaan kemampuan. LKS
pada
proses penemuan konsep, fungsi dari LKS sebagai petunjuk dalam
pembelajaran untuk mencari informasi, bukan sebagai alat pemberi informasi.
2) Syarat konstruksi
Berhubungan dengan
penggunaan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan siswa, penggunaan
struktur kalimat yang jelas, kosa kata, tingkat kesukaran dan kejelasan dalam LKS. Beberapa syarat konstruksi
antara lain :
a) Penggunaan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak.
b) Penggunaan struktur kalimat yang jelas.
c) Tata urutan LKS yang sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa, berawal dari hal-hal yang sederhana menuju hal-hal
yang lebih kompleks.
d) Penyediaan ruang yang cukup untuk memberi keluasaan pada siswa untuk
menulis dan menggambarkan hal-hal yang ingin disampaikan oleh siswa.
e) Penggunaan kalimat sederhana dan pendek.
f) Penggunaan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata.
g) Digunakan untuk seluruh siswa dengan berbagai perbedaan kemampuan.
3) Syarat teknis
a) Tulisan
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penulisan LKS antara lain:
-
Penggunaan huruf cetak
dan tidak menggunakan huruf latin/romawi.
-
Penggunaan huruf yang
agak besar untuk topik.
-
Penggunaan maksimal kata
dalam satu baris.
-
Penggunaan bingkai untuk
membedakan kalimat perintah dan jawaban siswa.
-
Perbandingan antara
huruf dan gambar dengan serasi.
b) Gambar
Gambar yang baik dapat
menyampaikan pesan secara efektif pada penggunaan LKS.
c) Penampilan
LKS yang baik harus
memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan.
Kegunaan
LKS
menurut Prastowo (2012: 205) antara lain:
1) Sebagai bahan media pembelajaran yang dapat meminimalkan peran
guru, namun lebih mengaktifkan siswa.
2) Sebagai media pembelajaran yang mempermudah siswa untuk memahami materi
yang diberikan.
3) Sebagai media pembelajaran yang ringkas dan banyak tugas untuk
berlatih.
4) Memudahkan pelaksanaan pembelajaran kepada siswa.
Tujuan dilakukan
penyusunan LKS menurut Prastowo (2012: 206), yaitu:
1) Menyajikan media pembelajaran yang memudahkan siswa untuk berinteraksi
dengan materi yang diberikan.
2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan pengusaan siswa terhadap
materi yang diberikan.
3) Melatih kemadirian siswa.
4) Memudahkan guru dalam memberikan tugas kepada siswa.
Manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam proses
pembelajaran menurut Prastowo (2012: 206) adalah sebagai berikut:
1) Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
2) Membantu siswa dalam mengembangkan konsep-konsep.
3) Melatih siswa dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
4) Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
5) Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari
melalui kegiatan belajar secara sistematis.
Daftar
Pustaka:
Darmodjo dan Kaligis.
Depdiknas. 2008. Panduan
Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan
Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif; Menciptakan metode pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan. Diva Press: Yogyakarta. 419 hlm
No comments:
Post a Comment