Oleh: Hardika Saputra, M.Pd.
Pendidik di SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro
Dalam era global seperti sekarang ini mau atau tidak mau kita harus
berhubungan dengan teknologi informasi komunikasi. Hal ini disebabkan karena
teknologi tersebut telah merasuk kedalam sendi-sendi kehidupan kita
sehari-hari. Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak boleh gagap dalam berteknologi.
Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa siapa yang terlambat menguasai teknologi
informasi komunikasi, maka terlambat pulalah memperoleh kesempatan-kesempatan
untuk maju. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi memberi dampak
terhadap berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.
Pendidikan jarak jauh atau dapat juga disebut sebagai pembelajaran
jarak jauh, saat ini sudah mulai dilirik oleh para pelaku pendidikan dan
menjadi trend-center dalam dunia pendidikan. Sebenarnya istilah pendidikan
jarak jauh sudah lama digaungkan bahkan diterapkan oleh para pendidik maupun
peserta didik dalam suatu proses pembelajaran yang dalam hal ini lebih banyak
dilakukan secara terpisah di luar kelas. Secara terpisah maksudya adalah antara
pendidik dan peserta didik tidak berada dalam satu ruangan dan waktu yang sama.
Dikutip dari website Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Mohamad Nasir)
mengatakan bahwa “Kuliah kedepannya
sudah harus berubah memakai konsep e-learning, kalau sudah e-learning, nantinya
kelas sudah akan menjadi museum. Pemakaian kelas akan berkurang karena konsep
belajarnya bisa dimana saja, bisa saja dirumah,” saat memberikan Kuliah Umum di
Universitas Riau (UNRI), Selasa (14/11).
Perkembangan teknologi internet memberikan nuansa sistem pendidikan
jarak jauh yang lebih terbuka lagi. Sistem pembelajaran yang berbasis web yang
popular dengan sebutan Electronic Learning (e-learning), Web-Based
Training (WBT) atau dapat disebut Web-Based Education (WBE), kampus
maya (Virtual Campus), mobile learning (m-learning) dan
lain-lain sudah mulai dikembangkan secara luas. Dengan keadaan yang
demikianlah, belajar jarak jauh dan pendidikan jarak jauh akan menjadi pelopor
memasuki era baru yakni abad 21 atau era milenia.
Dalam pembelajaran abad 21 kita mengenal istilah literasi ICT.
Literasi ICT adalah suatu kemampuan untuk menggunakan teknologi dalam proses
pembelajaran untuk mencapai kecakapan berpikir dan belajar peserta didik. Kegiatan-kegiatan
yang harus disiapkan oleh pendidik adalah kegiatan yang memberikan kesempatan
pada peserta didik untuk menggunakan teknologi komputer dalam pembelajaran.
Oleh karena itu penguasaan teknologi komputer bagi seorang pendidik dalam abad
21 ini adalah suatu yang wajib dan tidak dapat dihindari. Bagi seorang pendidik
pada abad 21 saat ini sudah menjadi kewajiban untuk meng-upgrade kemampuannya.
Banyak cara yang dapat dilakukan pendidik untuk meng-upgrade
kemampuannya. Salah satu cara adalah dengan mengikuti diklat, pelatihan,
workshop, training dan kegiatan-kegiatan sejenis lainnya. Kegiatan-kegiatan
tersebut dapat dilakukan secara berkelompok ataupun mandiri. Secara kelompok
pendidik dapat bergabung dalam forum keprofesian guru semisal MGMP (Musyawarah
Guru Mata Pelajaran). Kemudian secara individu pendidik dapat memanfaatkan
teknologi informasi dalam mengupgrade kemampuannya. Banyak model-model
pelatihan online yang dapat dimanfaatkan oleh guru. Beberapa Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan yang ada di Indonesia saat ini sudah banyak yang memfasilitasi
pendidik yang ingin meng-upgrade kemampuannya. Misal P4TK Matematika dan P4TK
IPA yang sudah sering melaksanakan Diklat Online, E-Training, dan E-Learning.
Bukan cuma P4TK, beberapa Universitas baik Indonesia atau luar
negeri sudah banyak yang mengadakan Diklat Online, Training Online, dan
kegiatan sejenisnya. Misalnya Universitas Terbuka dan Fakultas Pendidikan
University Kebangsaan Malaysia yang
membuka program sertifikat, yakni sejenis pelatihan online yang nantinya
setelah dinyatakan lulus dari pelatihan online tersebut peserta dapat langsung
mencetak sertifikat pelatihan tersebut. Banyak jenis atau tema pelatihan yang
dapat kita ikuti dalam pelatihan online yang diadakan beberapa perguruan tinggi
tersebut. Tema-tema pelatihan pun disesuaikan dengan isu-isu pendidikan yang masih
ramai saat ini.
Guru pada abad 21 dan abad selanjutnya ditantang untuk melakukan
akselerasi terhadap perkembangan informasi dan komunikasi. Pembelajaran di
kelas dan pengelolaan kelas, pada abad ini harus disesuaikan dengan standar
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan banyaknya
pelatihan-pelatihan online yang dapat kita manfaatkan, maka tidak ada alasan
lagi bagi pendidik untuk tidak mau meng-upgrade kemampuannya dalam
pembelajaran. Tentunya hal tersebut harus diikuti oleh semangat belajar dari
pendidik. Pendidik harus meluangkan waktu disela-sela kesibukan mereka di dalam
kelas, untuk belajar meng-upgrade kemampuannya. Mari terus belajar dan
berkarya.
Metro, 20 November 2017
No comments:
Post a Comment